Dekan FUHum Minta Pegiat Kampus Jangan Ramai di Wacana

(Dekan FUHum/ Hasyim Muhammad) 


Gerakan itu mau dimaknai sebagai cara atau tujuan. Ini yang harus kita samakan dulu pemikirannya, bahwa gerakan itu tujuan kita atau salah satu cara itu. 


"Manusia terjebak dalam istilah-istilah sehingga lupa sebenarnya apa yang ingin dilakukan,” ujar Narasumber kedua Umar Said Burhanuddin.


Hal itu disampaikan dalam acara Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Seminar Nasional yang bertajuk “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa di Era Society 5.0” yang dihelat Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Walisongo Semarang di Kampus 1, Rabu (15/02/2023)


Hasyim Muhammad Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang mengatakan, saat ini ORMAWA belum tentu semuanya bisa aktif dalam berorganisasi. 


“Tidak semua mahasiswa ORMAWA dapat aktif dalam berorganisasi, kemungkinan besar hanya 20-30% yang aktif di ORMAWA. Peran ORMAWA itu sangat penting, karena dapat mengembangkan potensi minat bakat dan prestasi,” ucapnya. 


Dikatakan, salah satu cara sebagai penggerak mahasiswa jangan hanya berhenti diskusi dan wacana, tetapi tetap harus diperlukan output mahasiswa yang bergabung dengan organisasi harus rekayasa prestasi.


"Karena Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) harus maksimal dalam mengembangkan bakat dan minat mahasiswa. ORMAWA pun mempunyai tanggungjawab moral untuk meningkatkan bakat minat mahasiswa,” tuturnya.


Reporter: Aliyya Qothrunnada AS (Mahasiswi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir angkatan 2022) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama